Pages

Senin, 01 Desember 2014

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN
MERANCANG STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA






Disusun Oleh:
Rani Diah Septi Astuti                        43113210022


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2014


KATA PENGANTAR

          Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat meneyelesaikan tugas Manajemen Pemasaran dengan judul “Merancang  Strategi dan Program Penetapan Harga” ini tepat waktu.
            Tujuan dari penyusunanmakalah dengan judul “Merancang  Strategi dan Program Penetapan Harga”  ini adalah untuk memenuhi tugas Manajemen Pemasaran yang telah diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang direncanakan.
            Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah manajemen pemasaran Dr. Achmad Hidayat Sutawijaya, SE., M.Com., M.Phil yang telah memberikan arahan dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
            Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi tersusunnya makalah yang lebih baik selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Terimakasih.


Bekasi, 28 November 2014

Penulis




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR           …………………………………………………………..2
DAFTAR ISI              …………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN    
1.1              Latar Belakang            …………………………………………………………..5
1.2              Rumusan Masalah       …………………………………………………………..5
1.3              Tujuan Penulisan         …………………………………………………………..5

BAB II PEMBAHASAN
2.1       Memahami Penetapan Harga              ……………………………………...…...6
2.1.1           Lingkungan Penetapan Harga yang Berubah             ......…………...….6
2.1.2           Bagaimana Perusahaan Menetapkan Harga                …………………..7
2.1.3           Psikologi Konusmen               ………………………………………..…7
2.2       Menetapkan Harga      ………………………………………………………..…7
2.2.1           Langkah 1: Memilih Tujuan Penetapn Harga             ……………….….8
2.2.2           Langkah 2: Menentukan Perminatan              ……………………….….8
2.2.3           Langkah 3: Memperkirakan Biaya                  …………………………..8
2.2.4           Langkah 4: Menganalisis Biaya, Harga, dan Penawaran Asing         .….9
2.2.5           Langkah 5: Memilih Metode Penetapan Harga          ………………..…9
2.2.6           Langkah 6: Memilih Harga Akhir       …………………………………10
2.3       Menyesuaikan Harga              ……………………………………………....…10
2.3.1           Penetapan Harga Geografis (Tunai, Pertukaran, Barter)        ………....11
2.3.2           Diskon Harga dan Insentif     ………………………………………....11
2.3.3           Penetapan Harga Promosi       ………………………………………....11
2.3.4           Penetapan Harga Terdiferensiasi        ………………………………....12
2.4       Memulai dan Merespons Perubahan Harga                ………………………....12
2.4.1           Memulai Penurunan Harga                 ………………………………....12
2.4.2           Memulai Kenaikan Harga                   …………………………………13
2.4.3           Merespons Perubahan Harga Pesaing             …………………………14
2.5       Contoh Kasus             ………………………………………………………....14
2.6       Tanggapan Kasus       …………………………………………………………14

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan           …………………………………………………………………15

DAFTAR PUSTAKA                        …………………………………………………………16




























BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
                 Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendpaatan; elemen lain menghasilkan biaya. Mungkin harga adalah elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan; fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga juga mengomunikasikan positioning nilai yang dimaksudkan dari produk atau merk perusahaan ke pasar. Produk yang dirancang dan dipasarkan dengan baik akan menghasilkan laba yang besar.
                 Keputusan penetapan harga jelas merupakann keputusan yang kompleks dan sulit,dan banyak pemasar mengabaikan strategi penetapan harga mereka. Pemasar holistic harus memperhitungkan banyak faktor dalam mengambil keputusan penetapan harga—perusahaan, pelanggan, pesaing, dan lingkungan pemasaran. Keputusan penetapan harga harus konsisten dengan strategi pemasaran perusahaan dan pasar sasaran serta positioning mereknya.
1.2    Rumusan Masalah
1.      Bgaimana konsumen memproses dan mengevaluasi harga?
2.      Bagaimana peusahaan harus menetapkan harga pada mulanya untuk produk dan jasa?
3.      Bagaimana perusahaan harus menyesuaikan harga untuk memenuhi berbagai keadaan dan peluang?
4.      Kapan perusahaan harus melakukan perubahan harga?
5.      Bagaimana perusahaan harus merespons perubahan harga pesaing?
1.3    Tujuan Penulisan
                 Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Manajemen Pemasaran yang telah diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang direncanakan yaitu memahami materi perencanaan strategi dan program penetapan harga agar dapat mengimplementasikan dalam dunia bisnis yang sebenarnya.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Memahami Penetapan Harga
Harga bukan hanya angka-angka di label harga. Harga mempunyai banyak bentuk dan melaksanakan banyak fungsi. Harga juga terdiri dari banyak komponen.
Sepanjang sejarah, harga ditetapkan melalui negoisasi antara penjual dan pembeli. Tawar menawar masih sering dilakukan di beberapa bidang. Menetapkan suatu harga untuk semua pembeli adalah ide yang relative modern yang timbul bersama perkembangan perdagangan eceran skala besar pada akhir abad kesembilanbelas. F.W. Woolworth, Tiffany and Co., John Wanamaker, dan lainnya mengiklankan “ kebijakan satu harga yang ketat," karena merka menjual begitu banyak barang dan mengawasi begitu banyak tawaran.
Dulu harga beroperasi sebagai determinan utama pilihan pembeli. Konsumen dan agen pembelian mempunyai lebih banyak akses pada inofrmasi harga dan diskon. Konsumen dan pengecer saling menkan untuk menurunkan harga. Hasilnya adalah pasar yang ditentukan karakteristiknya oleh diskon besar-besaran dan promosi penjualan.

2.1.1           Lingkungan Penetapan Harga yang Berubah
Dalam tahun-tahun terakhir, banyak perusahaan melawan kecenderungan harga rendah dan berhasil mendorong konsumen membeli produk dan jasa yang lebih mahal dengan menggabungkan formulasi produk unik yang melibatkan kampanye pemasaran. Bahkan produk dalam kategori swalayan yang sangat kompetitif dapat menikmati kenaikan harga untuk penawaran baru yang tepat.
Saat ini internet juga mempunyai andil membalik tren penetapan harga tetap. Seperti yang dinyatakan salah satu peneliti industry, “Kita bergerak kea rah ekonomi yang sangat canggih. Ini semacam perlombaan antara teknologi pedagang dan teknologi konsumen.”
Berikut ini adalah daftar pendek tentang bagaimanaa internet memungkinkan pembeli dan penjual untuk saling mendiskriminasi:
Pembeli bisa:
-          Mendapatkan perbandingan harga secara langsung dari ratusan pemasok.
-          Menyebutkan harga mereka dan berusaha membuatnya dipenuhi penjual.
-          Mendapatkan produk secara gratis.

Penjual dapat:
-          Mengamati perilaku pelanggan dan menghantarkan penawaran kepada perorangan.
-          Memberikan akses untuk harga khusus kepada pelanggan tertentu.
-          Mengasosiasikan harga di lelang dan bursa online.

2.1.2           Bagaimana Perusahaan Menetapkan Harga
Perusahaan melakukan penetapan harga dengan berbagai cara. Di perusahaan besar, penetapan harga ditangni oleh manajer divisi dan manajer lini produk. Bahkan manajemen puncak menetapkan tujuan dan kebijakan penetapan harga umum dan sering menyetujui harga yang diajukan oleh tingkat manajemen yang lebih rendah. Dalam industri dimana penetapan harga menjadi faktor kunci, perusahaan sering membentuk departemen penetappan harga untuk membantu departemen lain dalam menetapkan harga yang tepat. Departemen ini melapor ke departemen pemasaran, departemen keuangan, atau manajemen puncak. Departemen lain yang mempengaruhi penetapan harga meliputi manajer penjualan, manajer produksi, manajer keuangan, dan akuntan.
2.1.3           Psikologi Konusmen
Banyak ekonom mengasumsikan bahwa konsumen adalah “penerima harga” dan menerima harga pada “nilai muka” atau sesuai yang diberikan. Pemasar menyadari bahwa konsumen sering memproses  informasi secara aktif,menerjemahkan harga berdasarkan pengetahuan mereka dari pengalaman pembelian sebelumnya, komunikasi formal, komunikasi informal, titik pembelian atau sumber daya online, atau faktor lainnya.
Keputusan pembelian didasarkan pada bagaimana konsumen menganggap harga dan berapa harga actual saat ini yang mereka pertimbangkan, bukan harga yang dinyatakan pemasar.
Bagaimana konsumen sampai pada persepsi harga mereka adalah prioritas pemasaran yang penting. Berikut yang harus dipertimbankan tiga topic kunci yaitu harga referensi, asumsi harga—kualiitas, dan akhiran harga.


2.2       Menetapkan Harga
Perusahaan harus menetapkan harga pada saat pertama kali mereka mengembangkan produk baru, ketika perusahaan memperkenalkan produk regulernya ke saluran distribusi atau kategori geografis baru, dan ketika perusahaan memasukan penawaran pekerjaan kontrak baru. Perusahaan harus memutuskan dimana perusahaan akan memutuskan di mana perusahaan akan memposisikan produknya berdasarkan kualitas dan harga.
Konsumen  sering mengurutkan peringkat merek berdasarkan kelompok harga dalam suatu kategori.
Berikut langkah-langkah dalam menentukan kebujakan penetapan harga:
2.2.1           Langkah 1: Memilih Tujuan Penetapn Harga
Mula-mula perusahaan memutuskan dimana perusahaan ingin memposisikan penawaran pasarnya. Semakin jelas tujuan perusahaan, semakin mudah perusahaan menetapkan harga. Lima tujuan utama adalah: Kemampuan brtahan, laba saat ini maksimum, pangsa pasar maksimum, pmerahan pasar maksimum, dan kepemimpinan kualitas produk.
2.2.2           Langkah 2: Menentukan Perminatan
Setiap harga akan mengarah ke tingkat permitaan yang berbeda dank arena itu akan memiliki berbagai dampak pada tujuan pemasaran perusahaan. Pada kasus normal harga dan permintaan berhubungan terbalik yaitu semakin tinggi harga, semakin rendah permintaan. Dalam kasus barang-barang bergengsi, kurva permintaa kadang bergerak naik. Sebuah perusahaan parfum menaikan harganya dan menjual lebih banyak parfum alih-alih lebih sedikit. Kadang konsumen menerima harga mahal untuk mengindikasikan produk yang lebih baik. Meskipun demikian, jika harga terlalu tinggi, tingkat permintaan mungkin turun.
Beberapa hal yang harus diperhatkan yaitu sensitivitas harga, memperkirakan kurva permintaan, dan elastisitas harga permintaan.
2.2.3           Langkah 3: Memperkirakan Biaya
Permintaan menetapkan batas atas harga yang dapat dikenakan perusahaan untuk produknya. Biaya menetapkan batas bawah. Perusahaan ingin mengenakan harga yang dapat menutupi biaya memproduksi, mendistribusikan dan menjual produk, termasuk tingkat pengembalian yang wajar untuk usaha dan resikonya. Tetapi ketika perusahaan menetapkan harga produk yang dapat menutupi biaya penuh mereka, profitbilitas tidak selalu menjadi hasil akhirnya. Yang harus diperhitungkan dalam memperkirakan biaya antara lain: jenis-jenis biaya dan tingkat produksinya, produksi terakumulasi, dan kalkulasi biaya target.


2.2.4           Langkah 4: Menganalisis Biaya, Harga, dan Penawaran Asing
Dalam kisaan kemungkinan harga yang ditentukan oleh permintaan pasardan biaya perusahaan, perusahaan harus memperhitungkan biaya, harga,dan kemungkinan reaksi harga pesaing. Mula-mula perusahaan harus mempertimbangkan harga pesaing terdekat. Jika penawaran peursahaan mengandung fitur-fitur yang tidak ditawarkan oleh pesaing terdekat, perusahaan harus mengevaluasi nilai mereka bagi pelanggan dan menambahkan nilai itu ke harga pesaing. Jika penawaran pesaing mengandung fitur-fitur yang tidak ditawarkan oleh perusahaan, perusahaan harus mengurangi nilai mereka dari harga perusahaan. Sekarang perusahaan dapat memutuskan apakah perusahaan dpaat mengenakan lebih banyak, sma, atau kurang dari pesaing.
Pengenalan harga baru atau perubahan harga lama dapat memprovokasi respons dari pelanggan,  pesaing, distributor, pemasok dan bahkan pemerintah.
Bagaimana perusahaan dapat mengantisipasi reaksi pesaing? Salah satu cara adalah mengasumsikan pesaing bereaksi dalam cara standar terhadap harga yang ditetapkan atau diubah. Cara lain adalah mengasumsikan pesaing memperlakukan  setiap perbedaan atau perubahan harga sebagai tantangan baru dan bereaksi menurut kepentingan pribadinya pada saat itu.
Masalahnya rumit karena pesaing dapat menginterpretasi berbeda pada penurunan atau pemotongan harga: bahwa  perusahaan berusaha mencuri pasar, perusahaan mempunyai kinerja yang buruk dan berusaha mendorong penjualannya, atau perusahaan menginginkan keseluruhan industry mengurangi harga untuk merangsang total permintaan.
2.2.5           Langkah 5: Memilih Metode Penetapan Harga
Berdasarkan jadwal permintaan pelanggan, fungsi biaya, dan harga pesaing, kini perusahaan siap memilih harga. Merangkum tiga pertmbangan utama dalam penetapan harga antara lain biaya menetapkan batas bawah untuk harga/ Harga pesaing dan harga produk memberikan titik orientasi. Perusahaan memilih metode penetapan harga  yang mencakup satu atau lebih dari tiga pertimbangan ini: penetapan harga markup, penetapan harga tingkat pengembalian sasaran, penetapan harga nilai anggapan,penetapan harga nilai, penetapan harga going-rate, dan penetapan harga jenis lelang.
§  Penetapan harga markup. Metode penetapan harga paling mendasar adalah menambah markup standar ke biaya produk.
§  Penetapan harga tingkat pengembalian sasaran. Perusahaan menentukan harga yang akan menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi sasarannya (ROI).
§  Penetapan harga nilai anggapan. Nilai anggapan terdiri dari beberapa elemen, seperti citra pembeli akan kinerja produk,kemampuan penghantaran dari saluran, kualitas jaminan, dukungan pelanggan, dan atribuut yang kurang dominan seperti reputasi pemasok,keterpercayaan dan harga diri.
§  Penetapan harga nilai. Penetapan harga nilai bukan masalah menetapkan harga murah saja, tapi juga masalah merekayasa ulang operai perusahaan agar menjadi produsen biaya murah tanpa mengorbankan kualitas, untuk menarik sejumlah  besar pelanggan yang sadar nilai.
§  Penetapan harga going-rate. Perusahaan mendasarkan sebagian besar harganya pada harga pesaing, mengenakan harga yang sama, lebih mahal, atau lebih murah dibandingkan harga pesaing utama.
§  Penetapan harga jenis lelang. Saalah satu tujuan utama dari lelang adalah membuang persediaan berlebih atau barang bekas. Perusahaan harus menyadari tiga jenis lelang yang utama: Lelang Inggris (tawaran meningkat), Lelabg Belanda (tawaran menurun), Lelang tender tutup.

2.2.6           Langkah 6: Memilih Harga Akhir
Meteode penetapan harga mempersempit kisaran dari mana perusahaan harus memilih harga akhirnya. Dalam memilih harga itu, prusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor tambahan, termasuk  dampak kegiatan pemasaran  lain, kebijakan penetapan harga perusahaan, penetapan harga berbagi keuntungan dan resiko, dan dampak harga pada pihak lain.
2.3       Menyesuaikan Harga
Perusahaan biasanya tidak menetapkan satu harga, tetapi mengembangkan struktur penetapan harga yang merefleksikan variasi dalam permintaan dan biaya secara geografis, kebutuhan segmen pasar, waktu pembelian, tingkat pemesanan, frekuensi pengiriman, garansi, kontrak layanan dan faktor lainnya. Disini kita akan mengamati beberapa strategi penyesuaian harga:



2.3.1           Penetapan Harga Geografis (Tunai, Pertukaran, Barter)
Dalam penetapan harga secara geografis, perusahaan memutuskan bagaimana memberi harga kepada produknya untuk konsumen yang berbeda lokasi dan Negara yang berbeda.
Apakah perusahaan harus mengenakan harga yang lebih tinggi untuk konsumen yang lebih jauh untuk menutupi biaya pengiriman yang lebih tinggi, atau harga yang lebih rendah untuk memenangkan bisnis tambahan? Bagaimana mereka mengelola nilai tukar dan penguatan dari nilai berrbagai mata uang?
Banyak pembeli ingin menawarkan barang lain sebagai pembayaran, suatu tindakan yang dikenal sebagai pertukaran dagang. Perusahaan Amerika sering kali terpaksa melakukan pertukaran bila mereka menginginkan bisnis. Pertukaran itu dapat terjadi dalam beberapa bentuk:
- barter
- persetujuan kompensasi
- pengaturan pembelian kembali
- Offset

2.3.2           Diskon Harga dan Insentif
Sebagian besar perusahaan akan menyesuaikan harga mereka dan memberikan diskon dan insetif untuk pembayaran dini, pembelian volume, dan pembelian di luar musim. Ada beberapa macam diskon: Diskon kuantitas, Diskon Fungsional, Diskon Musiman.
Perusahaan harus melakukannya dengan cermat atau menemukan laba mereka lebih rendah daripada yang direncanakan.
2.3.3           Penetapan Harga Promosi
Perusahaan dapat  menggunakan beberapa teknik penetapan harga untuk merangsang pembelian dini:
- Penetapan harga pemimpin kerugian (loss-leader)
- Penetapan harga acara khusus
- Rabat tunai
- Pembiayaan berbunga rendah
- Jangka waktu pembayaran yang lebih panjang
- Jaminan dan kontrak jasa
- Diskon psikologis

2.3.4           Penetapan Harga Terdiferensiasi
Perusahaan sering menyesuaikan harga dasar mereka untuk mengakomodasi prbedaan pelanggan, produk, lokasi, dan seterusnya.
Duskriminasi harga terjadi ketika perusahaan menjual produk atau jasa dengan dua harga atau lebih yang tidak mencerminkan perbedaan proporsional dalam biaya. Dalam diskriminasiharga tingkat pertama, penjual menggunakan harga  terpisah kepada setiap pelanggan tergantung pada intensitas permintaannya.
Dalam diskriminasi harga tingkat kedua, penjual mengenakan harga yang tidak terlalu mahal kepada pembeli yang membeli volume yang lebih besar. Dalam diskriminasi harga tingkat ketiga, penjual mengenakan jumlah yang berbeda terhadap berbagai kelas pembeli, seperti dalam kasus berikut:
- Penetapan harga segmen pelanggan
- Penetapan harga bentuk produk
- Penetapan harga citra
- Penetapan harga saluran
- Penetapan harga lokasi
- Penetapan harga waktu

2.4       Memulai dan Merespons Perubahan Harga
Perusahaan sering kali harus menurunkan atau menaikan harga.
2.4.1           Memulai Penurunan Harga
Beberapa keadaan bisa menyebabkan perusahaan menurunkan harga. Diantara keadaan tersebuat adalah: Kapasitas pabrik berlebih, dan usaha mendominasi pasar dengan harga murah.
Meskipun demikian, penurunan harga untuk mempertahankan pelanggan atau mengalahkan pesaing sering mendorong pelanggan menuntut konsesi harga dan melatih wiraniaga untuk menawarkannya. Strategi penurunan harga bisa menyebabkan kemungkinan jebakan lainnya:
·         Jebakan kualitas rendah . Konsumen mengasumsikan kualitas yang rendah.
·         Jebakan pangsa pasar yang rentan. Harga murah membeli pangsa pasar tetapi bukan loyalitas pasar. Pelanggan yang sama akan beralih ke perusahaan harga murah lainnya yang dating.
·         Jebakan saku tipis. Pesaing harga tertinggi menandingi harga murah tetapi mempunyai kekuatan bertahan yang lebih lama karena memiliki cadangan kas yang lebih banyak.
·         Jebakan perang harga. Pesaing merespons dengan menurunkana  harga mereka lebih lanjut, memicu perang harga.
Pelanggan sering menanyakan motivasi dibalik perubahan harga. Mereka mungkin mengasumsikan produk itu akan digantikan dengan model baru; produk itu cacat dan tidak terjual dengan baik; perusahaan berada dalam masalah keuangan; harga akan turun lebih jauh; atau kualitas berkurang; perusahaan harus mengamati atribusi ini dengan seksama.

2.4.2           Memulai Kenaikan Harga
Peningkatan harga yang berhasil bisa menghsilkan laba yang cukup besar.
Kedaan utama yang mendorong kenaikan harga adalah inflasi biaya. Kenakan biaya yang tidak sesuai dengan keuntungan produktivitas membuat marjin laba menurun dan membuat perusahaan melakukan kenaikan harga secara regular. Perusahaan sering menaikan harga mereka melebihi peningkatan biaya, untuk mengantisipasi inflasi  lebih lanjut atau pengendalian harga pemerintah, dalam praktik disebut penetapan harga antisipatif (anticipatory pricing).
Faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga adalah kelebihan permintaan. Ketika perusahaan tidakdapat memasok semua pelanggannya, perusahaan dapat menaikan harganya, mengurangi pasokan ke pelanggan, atau keduanya. Harga dapat dinaikan dengan cara berikut:
§  Penetapan harga kutipan tertunda (delayed quotation)
Perusahaan tidak menetapkan harga akhir sampai produk selesai atau dihantarkan. Penetapan harga ini umum dalam industry dengan waktu jeda produksi yang panjang. Contohnya kontruksi industry dan peralatan berat.
§  Klausa peningkatan harga (escalator clause)
Perusahaan mengharuskan pelanggan membayar harga saat ini dan semua atau sebagian kenaikan inflasi yang terjadi sebelum pengiriman.
§  Penguraian
Perusahaan mempertahankan harganya tapi menghilangkan atau menetapkan secara terpisah untuk satu elemen atau lebih yang menjadi bagian penawaran sebelumnya, seperti pengiriman atau instalasi gratis.
§  Pengurangan diskon
Perusahaan mengintruksikan wiraniaganya untuk tidak menawarkan diskon tunai normal dan diskon kuantitas.
2.4.3           Merespons Perubahan Harga Pesaing
Bagaimana perusahaan harus merespon penurunan harga yang dilakukan oleh pesaing?
Umumnya,  respons terbaik bervariasi sesuai situasi. Perusahaan  harus mempertimbangkan tahap produk dalam daur hidup, arti pentingnya dalam portofolio perusahaan, maksud dan sumber daya pesaing, harga dan sensitivitas kualitas pasar, dan peluang alternative perusahaan.
Dalam pasar yang dicirikan dengan homogenitas produk yang tinggi, perusahaan dapat mencari cara untuk meningkatkan produk tambahannya. Jika perusahaan tidak dapat menemukannya,perusahaan mungkin harus memenuhi pengurangan harga. Jika pesaing menaikan harganya di pasar produk homogeny, perusahaan lain mungkin tidak akan menandinginya jika peningkatan itu tidak menguntungkan industri secara keseluruhan. Kemudian pemimpin pasar akan menurunkan kembali peningkatan tersebut.
2.5       Contoh Kasus
       Jakarta, 17 September 2008 – Kinerja PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) kembali mendapatkan pengakuan dari publik. Kali ini, kinerja marketing XL yang mendapatkan penghargaan atas kerja keras dan kreativitasnya. Majalah Marketing menganugerahkan Marketing Award 2008 untuk kategori Best Innovation in Marketing dan Best Campaign in Marketing kepada XL
       Kategori Best Innovative in Marketing diserahkan kepada perusahaan yang dinilai berhasil menerapkan inovasi dalam strategi marketing. Inovasi yang pernah dilakukan XL dan dinilai sukses antara lain dalam menerapkan tarif Rp 1/detik dan Rp 600 sampai puaaasss. Sementara itu, kategori Best Campaigne in Marketing didedikasikan bagi perusahaan yang kreatif dan berhasil dalam menjalankan program kampanye yang merupakan bagian dari aktivitas marketing.  XL dinilai berhasil dalam menerapkan viral marketing untuk kampanye Xplor Rp1/detik.
2.6       Tanggapan Kasus
XL mengubah pandangan orang tentang harga yang dibandrol terlalu mahal untuk tiap produknya sehingga kini XL selalu menawarkan tarif yang jauh lebih terjangkau daripada tarif-tarif sebelumnya.
Keinginan konsumen untuk mendapatkan kepuasan pelayanan yang baik dari XL membuat perusahaan ini mengubah citra mahalnya menjadi terjangkau dan lebih gaul. Gaul di sini XL bisa digunakan oleh semua kalangan tidak hanya untuk anak muda saja namun juga untuk orang dewasa dan anak-anak. Segmentasi pasar yang memilih target untuk semua kalangan ternyata lebih efektif daripada hanya memberikan peluang pasar untuk kalangan tertentu.

















BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Pada akhirnya, perencanaan strategi dan program penetapan harga merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan untuk menghadapi pesaing ataupun untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan pasar agar dapat bertahan. Penetapan harga merupakan salah satu hal penting dalam elemen bauran pemasaran. Perusahaan memutuskan dimana produk atau jasanya akan diposisikan berdasarkan kualitas dan harga dengan menetapkan harga melalui metode-metode yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Perusahaan akan merespon perubahan harga dengan mengubah strategi penetapan harga melihat pada beberapa hal, salah satunya daur hidup dari suatu produk atau jasa.













DAFTAR PUSTAKA



Kotler, Philip.,Keller, Kevin Lane. 2009.Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas.Jakarta:Erlangga.