Pages

Senin, 30 Desember 2013

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN SISTEM FILSAFAT

TUGAS DISKUSI
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

preview_html_2f9323e1.jpg




PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Sebagai dasar negara, Pancasila dipergunakan untuk mengatur seluruh tatanan kehidupan bangsa dan negara Indonesia, artinya : segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan sistem ketatanegaraan Negara Kesatuan RepublikIndonesia (NKRI) harus berdasarkan Pancasila.
Berikut ini beberapa contoh pancasila sebagai dasar Negara, penjelasan beserta tanggapan kelompok kami :
SILA PERTAMA
Ketuhanan Yang Maha Esa
Contoh:
·      Negara mengatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 , menjamin kebebasan beragama bagi setiap warga Negara Indonesia untuk memeluk agamanya masing—masing.
Setiap pemeluk agama, memeluk agamanya masing—masing tanpa adanya paksaan dari pihak manapun, dan itu semua dilindungi dengan UUD 1945.
·      Pemerintah menjadikan tanggal peringatan hari raya masing—masing agama untuk hari libur sebagai bentuk toleransi antar umat beragama.
Misal pada hari Raya Idul fitri, Natal, Nyepi, ataupun Waisak dijadikan hari libur agar setiap pemeluk agama dapat merayakan hari rayanya masing—masing tanpa gangguan.
Tanggapan kami:
Aplikasinya dalam kehidupan sehari—hari berarti sila pertama ini menjadi dasar bagi setiap WNI untuk bebas memilih kepercayaannya dan juga toleransi untuk saling menghormati satu sama lain demi terciptanya kerukunan umat beragama.

SILA KEDUA
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Sila kedua menjunjung tinggi nilai—nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan—kegiatan  kemanusiaan, dan menghargai manusia  sesuai dengan harkat dan martabatnya
Contoh:
·      Negara membuat perundang—undangan untuk melindungi hak asasi setiap warga Negara Indonesia.
Dibentuknya Badan yang melindungi HAM setiap warga Negara Indonesia sebagai bentuk penghargaan tinggi terhadap Hak Asasi Manusia sebagai landasan hukum di Indonesia. Kita menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajban yang sama.  Misalnya, hak berpendapat, hak mendapatkan keamanan, hak untuk diperlakukan baik dan adil

·      Bangsa Indonesia mengadakan kerja sama kemanusiaan dengan bangsa—bangsa lain di dunia.
Misal, Indonesia mengirim tentara dan para relawan ke Palestina untuk menyelesaikan konflik/ perang dan mengupayakan perdamaian.
Tanggapan kami:
Dalam sila kedua ini, Pancasila menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan harkat martabat setiap warga Negara  Indonesia agar memperoleh haknya secara adil.

SILA KETIGA
Persatuan Indonesia
Pancasila memiliki pontensi menjamin   keutuhan Negara Kesatuan Republik  Indonesia yang bertentangan dari Sabang  sampai Merauke
Contoh:
·      Dibentuknya TNI dan POlRI dalam upaya menjaga keamanan dan persatuan bangsa.
Misalkan TNI atau Polri bekerja sama mengatasi kudeta di Aceh yang dilakukan oleh GAM demi utuhnya NKRI.
·      Tidak membeda—bedakan orang menurut suku, ras, agama, kasta,dan lain lain.
Kita sebagai rakyat Indonesia belum dapat bersatu seutuhnya, dewasa ini masih banyak praktik perbedaan kasta/kedudukan. Si kaya dengan si kaya, si mskin tersingkirkan. Atau tentang  agama mayoritas dan minoritas yang belum mendapatkan perlakuan yang sama.
Tanggapan kami:
Dari contoh tersebut, kelompok kami beranggapan bahwa berbagai upaya dalam rangka mewujudkan sila ketiga sebagai dasar pemersatu bangsa harus terus diciptakan demi keutuhan Negara Indonesia.

SILA KEEMPAT
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmt kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Mengandung arti mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat, tidak memaksakan kehendak, mengutamakan musyawarah untuk mengambil keputusan-keputusan sesuai dengan budaya bangsa.
Contoh:
·      Pelaksanaan PEMILU untuk memilih pemimpin, baik di tingkat daerah maupun pusat.
Pelaksanaan Pemilu ini sebagai bentuk kontribusi masyarakat dalam memlih orang yang akan memimpin masyarakat itu sendiri. Jadi tidak mungkin rakyat mau dipimpin oleh orang yang bukan pilihan mereka (dalam tanda kutip) “pemimpin yang dipilih secara sepihak’’ tentunya.
·      Peraturan perundang-undangan dibuat dengan jalan musyawarah/rapat.
Karena peraturan tersebut tidak hanya dipakai oleh satu orang saja, tapi oleh seluruh warga Negara Indonesia yang tentunya memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dengan jalan musyawarah, peraturan dibuat dengan mempertimbangkan berbagai hal agar peraturan tersebut tidak merugikan bagi pihak tertentu dan harus adil bagi seluruh warga Negara.
Tanggapan kami:
Dari contoh di atas, diharapkan segala tindakan yang menyangkut kepentingan bersama harus dilaksanakan secara demokratis dengan jalan musyawarah agar tercapai hasil yang bijaksana bagi setiap orang.

SILA KELIMA
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila menjamin terwujudnya masyarakat yang adil dan sejahtera,
Contoh:
·      Pemerintah memberi bantuan  berupa BLT (Bantuan Langsung Tunai) kepada rakyat miskin untuk membantu meringankan tingginya biaya hidup seiring melonjaknya harga kebutuhan pokok.
Namun dalam praktiknya, BLT dirasa tidak tepat sasaran, banyak warga miskn yang tidak memperoleh bantuan tersebut sedangkan mereka yang dipandang mampu secara ekonomi berjajar antri untuk menerima BLT. Disini sama sekali tidak tercermin perwujudan masyarakat yang adil dan sejahtera.
·      Upaya pemerintah mensejahterakan rakyat di Papua.
Perbedaan taraf hidup sangat terlihat di Jakarta dan Papua, disana orang-orang masih sulit mengakses kebutuhan mereka demi mencapai kesejahteraan. Dalam kasus ini, Pemerintah mengupayakan berbagai hal mulai dari pembangunan sarana transportasi, pemberian bantuan berupa kebutuhan pokok, peningkatan pendidikan, dll.
Tanggapan kami:
Pemrintah seharusnya dapat menciptakan kesejahteraan dan keadilan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Disamping itu juga pemerintah harus terus berupaya meningkatkan kesejahteraan bagi daerah-daerah tertinggal.
























PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Dalam definisi filsafat Pancasila dijelaskan bahwa filsafat Pancasila mengandung pemikiran bangsa Indonesia sesuai dengan kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia saja.
Seperti kta ketahui di negara kita (Indonesia) banyak sekali beberapa peristiwa yang telah terjadi akhir-akhir ini yang sudah tentu sangat jauh sekali dari filsafat Pancasila.
Kita ambil contoh saja “Globalisasi
Ini tentang pudarnya Pancasila sbagai system filsafat. Di era globalisasi budaya barat maupun budaya dari Negara lin mulai masuk dan mempengaruhi masyarakat di Indonesia. Gaya hidup masyarakat pun mulai berubah.
Sebut saja Miss X dengan pola hidup barat, pergi ke tempat hiburan pada tengah malam dan pulang pagi hari, gaya berpakaian yang minim, dan tidak memilik sopan santun terhadap orang tua sebagaimana seharusnya budaya orang Indonesia menghormati orang tuanya.Lalu Mr Y yang lebih menyukai dan tau segala hal tentang budaya orang korea dibanding budaya daerah asalnya di Indonesia. Ini semua merupakan contoh pudarnya pancasila sebagai sistem filsafat Indonesia.
Budaya ketimuran pun mulai ditinggalkan.
Saran:
Bersikap ariflah terhadap berbagai pengaruh yang muncul di era globalisasi. Kejelian dalam memilih budaya yang masuk sangatlah penting. Terima yang baik dan hndari yang buruk dengan tetap menjaga tradisi Indonesia dan berpegang pada pancasila sebagai sistem filsafat Negara Indonesia.

 TUGAS DISKUSI
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

preview_html_2f9323e1.jpg




PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Sebagai dasar negara, Pancasila dipergunakan untuk mengatur seluruh tatanan kehidupan bangsa dan negara Indonesia, artinya : segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan sistem ketatanegaraan Negara Kesatuan RepublikIndonesia (NKRI) harus berdasarkan Pancasila.
Berikut ini beberapa contoh pancasila sebagai dasar Negara, penjelasan beserta tanggapan kelompok kami :
SILA PERTAMA
Ketuhanan Yang Maha Esa
Contoh:
·      Negara mengatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 , menjamin kebebasan beragama bagi setiap warga Negara Indonesia untuk memeluk agamanya masing—masing.
Setiap pemeluk agama, memeluk agamanya masing—masing tanpa adanya paksaan dari pihak manapun, dan itu semua dilindungi dengan UUD 1945.
·      Pemerintah menjadikan tanggal peringatan hari raya masing—masing agama untuk hari libur sebagai bentuk toleransi antar umat beragama.
Misal pada hari Raya Idul fitri, Natal, Nyepi, ataupun Waisak dijadikan hari libur agar setiap pemeluk agama dapat merayakan hari rayanya masing—masing tanpa gangguan.
Tanggapan kami:
Aplikasinya dalam kehidupan sehari—hari berarti sila pertama ini menjadi dasar bagi setiap WNI untuk bebas memilih kepercayaannya dan juga toleransi untuk saling menghormati satu sama lain demi terciptanya kerukunan umat beragama.

SILA KEDUA
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Sila kedua menjunjung tinggi nilai—nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan—kegiatan  kemanusiaan, dan menghargai manusia  sesuai dengan harkat dan martabatnya
Contoh:
·      Negara membuat perundang—undangan untuk melindungi hak asasi setiap warga Negara Indonesia.
Dibentuknya Badan yang melindungi HAM setiap warga Negara Indonesia sebagai bentuk penghargaan tinggi terhadap Hak Asasi Manusia sebagai landasan hukum di Indonesia. Kita menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajban yang sama.  Misalnya, hak berpendapat, hak mendapatkan keamanan, hak untuk diperlakukan baik dan adil

·      Bangsa Indonesia mengadakan kerja sama kemanusiaan dengan bangsa—bangsa lain di dunia.
Misal, Indonesia mengirim tentara dan para relawan ke Palestina untuk menyelesaikan konflik/ perang dan mengupayakan perdamaian.
Tanggapan kami:
Dalam sila kedua ini, Pancasila menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan harkat martabat setiap warga Negara  Indonesia agar memperoleh haknya secara adil.

SILA KETIGA
Persatuan Indonesia
Pancasila memiliki pontensi menjamin   keutuhan Negara Kesatuan Republik  Indonesia yang bertentangan dari Sabang  sampai Merauke
Contoh:
·      Dibentuknya TNI dan POlRI dalam upaya menjaga keamanan dan persatuan bangsa.
Misalkan TNI atau Polri bekerja sama mengatasi kudeta di Aceh yang dilakukan oleh GAM demi utuhnya NKRI.
·      Tidak membeda—bedakan orang menurut suku, ras, agama, kasta,dan lain lain.
Kita sebagai rakyat Indonesia belum dapat bersatu seutuhnya, dewasa ini masih banyak praktik perbedaan kasta/kedudukan. Si kaya dengan si kaya, si mskin tersingkirkan. Atau tentang  agama mayoritas dan minoritas yang belum mendapatkan perlakuan yang sama.
Tanggapan kami:
Dari contoh tersebut, kelompok kami beranggapan bahwa berbagai upaya dalam rangka mewujudkan sila ketiga sebagai dasar pemersatu bangsa harus terus diciptakan demi keutuhan Negara Indonesia.

SILA KEEMPAT
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmt kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Mengandung arti mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat, tidak memaksakan kehendak, mengutamakan musyawarah untuk mengambil keputusan-keputusan sesuai dengan budaya bangsa.
Contoh:
·      Pelaksanaan PEMILU untuk memilih pemimpin, baik di tingkat daerah maupun pusat.
Pelaksanaan Pemilu ini sebagai bentuk kontribusi masyarakat dalam memlih orang yang akan memimpin masyarakat itu sendiri. Jadi tidak mungkin rakyat mau dipimpin oleh orang yang bukan pilihan mereka (dalam tanda kutip) “pemimpin yang dipilih secara sepihak’’ tentunya.
·      Peraturan perundang-undangan dibuat dengan jalan musyawarah/rapat.
Karena peraturan tersebut tidak hanya dipakai oleh satu orang saja, tapi oleh seluruh warga Negara Indonesia yang tentunya memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dengan jalan musyawarah, peraturan dibuat dengan mempertimbangkan berbagai hal agar peraturan tersebut tidak merugikan bagi pihak tertentu dan harus adil bagi seluruh warga Negara.
Tanggapan kami:
Dari contoh di atas, diharapkan segala tindakan yang menyangkut kepentingan bersama harus dilaksanakan secara demokratis dengan jalan musyawarah agar tercapai hasil yang bijaksana bagi setiap orang.

SILA KELIMA
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila menjamin terwujudnya masyarakat yang adil dan sejahtera,
Contoh:
·      Pemerintah memberi bantuan  berupa BLT (Bantuan Langsung Tunai) kepada rakyat miskin untuk membantu meringankan tingginya biaya hidup seiring melonjaknya harga kebutuhan pokok.
Namun dalam praktiknya, BLT dirasa tidak tepat sasaran, banyak warga miskn yang tidak memperoleh bantuan tersebut sedangkan mereka yang dipandang mampu secara ekonomi berjajar antri untuk menerima BLT. Disini sama sekali tidak tercermin perwujudan masyarakat yang adil dan sejahtera.
·      Upaya pemerintah mensejahterakan rakyat di Papua.
Perbedaan taraf hidup sangat terlihat di Jakarta dan Papua, disana orang-orang masih sulit mengakses kebutuhan mereka demi mencapai kesejahteraan. Dalam kasus ini, Pemerintah mengupayakan berbagai hal mulai dari pembangunan sarana transportasi, pemberian bantuan berupa kebutuhan pokok, peningkatan pendidikan, dll.
Tanggapan kami:
Pemrintah seharusnya dapat menciptakan kesejahteraan dan keadilan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Disamping itu juga pemerintah harus terus berupaya meningkatkan kesejahteraan bagi daerah-daerah tertinggal.
























PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Dalam definisi filsafat Pancasila dijelaskan bahwa filsafat Pancasila mengandung pemikiran bangsa Indonesia sesuai dengan kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia saja.
Seperti kta ketahui di negara kita (Indonesia) banyak sekali beberapa peristiwa yang telah terjadi akhir-akhir ini yang sudah tentu sangat jauh sekali dari filsafat Pancasila.
Kita ambil contoh saja “Globalisasi
Ini tentang pudarnya Pancasila sbagai system filsafat. Di era globalisasi budaya barat maupun budaya dari Negara lin mulai masuk dan mempengaruhi masyarakat di Indonesia. Gaya hidup masyarakat pun mulai berubah.
Sebut saja Miss X dengan pola hidup barat, pergi ke tempat hiburan pada tengah malam dan pulang pagi hari, gaya berpakaian yang minim, dan tidak memilik sopan santun terhadap orang tua sebagaimana seharusnya budaya orang Indonesia menghormati orang tuanya.Lalu Mr Y yang lebih menyukai dan tau segala hal tentang budaya orang korea dibanding budaya daerah asalnya di Indonesia. Ini semua merupakan contoh pudarnya pancasila sebagai sistem filsafat Indonesia.
Budaya ketimuran pun mulai ditinggalkan.
Saran:
Bersikap ariflah terhadap berbagai pengaruh yang muncul di era globalisasi. Kejelian dalam memilih budaya yang masuk sangatlah penting. Terima yang baik dan hndari yang buruk dengan tetap menjaga tradisi Indonesia dan berpegang pada pancasila sebagai sistem filsafat Negara Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar