TUGAS
PANCASILA
IMPLEMENTASI
SILA PERTAMA DALAM PANCASILA
DOSEN :
UDJIANI HATININGRUM,SH, M.Si
NAMA :
RANI DIAH SEPTI ASTUTI (43113210022)
Universitas
Mercu Buana Kampus D Bekasi
Fakultas
Ekonomi dan Bisnis
S1
Manajemen
Implementasi
sila Ketuhanan Yang Maha
Esa dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara.
Bangsa
Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha
Esa. Yaitu memeluk satu agama dan menjalani kehidupan sesuai dengan norma-norma
agama tanpa memandang rendah pemeluk agama lain.Juga dengan mengembangkan sikap
hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa agar tercipta
kerukunan hidup antar umat beragama.
Berikut
ini beberpa contoh implementasi sila pertama dalam Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Contoh
1: Kenapa Ngurah Agung Membela Hak Muslim di Bali?
TEMPO.CO, Jakarta - Anak Agung Ngurah Agung, Ketua Perhimpunan
Muslim-Hindu Bali, kerap menggelar acara dan kegiatan antar-agama untuk
memulihkan hubungan umat Hindu-Islam pasca-Bom Bali. Bagaimana awal mula tokoh
Puri Gerenceng-Pemecutan ini membangun toleransi beragama?
Bom Bali mengoyak ketenangan Bali dan
memercikkan ketegangan antara umat Islam dan umat Hindu. Bom
yang diledakkan para teroris dan mengatasnamakan agama itu juga bagai menyulut
sekam antara pemeluk Hindu dan pemeluk Islam yang semula harmonis.
“Saya ingin meneruskan apa yang dilakukan Gus Dur (KH Abdurrahman
Wahid),” kata pria 44 tahun ini kepada Tempo di
kediamannya, pertengahan Juli lalu. Ikut menjaga harmoni antara pemeluk Islam
dan Hindu sepertinya sudah menjadi pilihan hidup Ngurah Agung.
Dia memang mengagumi tokoh Nahdlatul Ulama,
yang kemudian menjadi Presiden Indonesia keempat, yang dikenal sebagai
penyokong keberagaman dan pembela minoritas itu.
Pandangan dan sepak terjang Gus Dur itulah yang
ingin diteruskan Ngurah Agung di Bali. Ia bahkan pernah menjadi pengurus
Nahdlatul Ulama dan bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa pada era Gus Dur
dulu.
Contoh 2: Toleransi Antar Umat Beragama di Bali Patut
Dicontoh
Bali sering disebut dengan Pulau Dewata atau Pulau Seribu Pura.
Pulau yang mayoritas penduduknya memeluk agama Hindu yaitu hampir 90%. Sisanya
penganut agama selain Hindu, seperti Islam, Kristen, dan Budha. Dan jumlah penganut
agama Islam adalah terbesar kedua setelah Hindu di Bali.
Toleransi antarumat beragama di Bali tergolong tinggi. Sangat
jarang terdengar adanya bentrok antar agama di Pulau Dewata ini. Semua
masyarakatnya hidup dengan damai walaupun memiliki adat daerah yang
berbeda-beda. Dalam ajaran Hindu ada asas Tat Twam Asi yang berarti aku adalah
kamu dan kamu adalah aku. Masyarakat Hindu tetap menghormati umat Muslim yang
sedang berpuasa. Tidak hanya umat Hindu, masyarakat Bali yang beragama Kristen,
Katolik, maupun Budha juga menghormati umat Muslim yang berpuasa. Begitupun
sebaliknya, masyarakat Muslim juga menghormati pemeluk agama lain yang tidak
berpuasa dengan tidak memrotes pemeluk agama lain yang makan dan minum.
Tidak sedikit mesjid yang
letaknya berdampingan dengan pura, gereja, ataupun wihara. Walaupun demikian,
kerukunan antarumat beragama tetap terjalin baik di Bali. Terlebih lagi saat
puasa, contoh lainnya adalah perayaan Hari Raya Nyepi pada Maret lalu yang
bertepatan pada hari Jumat, dimana umat Muslim wajib menunaikan ibadah sholat
Jumat. Umat Muslim tetap diijinkan menjalankan kewajibannya ke mesjid, bahkan
dikawal oleh para pecalang adat. Umat Muslimpun juga menghormati umat Hindu
yang sedang menjalankan Catur Brata Penyepian dengan tidak menggunakan pengeras
suara di mesjid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar