Pages

Senin, 30 Desember 2013

CONTOH IMPLEMENTASI SILA PERTMA DALAM PANCASILA

garuda pancasila.jpg

TUGAS PANCASILA
IMPLEMENTASI SILA PERTAMA DALAM PANCASILA

 




DOSEN          : UDJIANI HATININGRUM,SH, M.Si
NAMA                        : RANI DIAH SEPTI ASTUTI                      (43113210022)


Universitas Mercu Buana Kampus D Bekasi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
S1 Manajemen


Implementasi sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Yaitu memeluk satu agama dan menjalani kehidupan sesuai dengan norma-norma agama tanpa memandang rendah pemeluk agama lain.Juga dengan mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa agar tercipta kerukunan hidup antar umat beragama.
Berikut ini beberpa contoh implementasi sila pertama dalam Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Contoh 1:       Kenapa Ngurah Agung Membela Hak Muslim di Bali?
211434_620.jpg
TEMPO.CO, Jakarta - Anak Agung Ngurah Agung, Ketua Perhimpunan Muslim-Hindu Bali, kerap menggelar acara dan kegiatan antar-agama untuk memulihkan hubungan umat Hindu-Islam pasca-Bom Bali. Bagaimana awal mula tokoh Puri Gerenceng-Pemecutan ini membangun toleransi beragama?
Bom Bali mengoyak ketenangan Bali dan memercikkan ketegangan antara umat Islam dan umat Hindu.  Bom yang diledakkan para teroris dan mengatasnamakan agama itu juga bagai menyulut sekam antara pemeluk Hindu dan pemeluk Islam yang semula harmonis.
“Saya ingin meneruskan apa yang dilakukan Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid),” kata pria 44 tahun ini kepada Tempo di kediamannya, pertengahan Juli lalu. Ikut menjaga harmoni antara pemeluk Islam dan Hindu sepertinya sudah menjadi pilihan hidup Ngurah Agung.
Dia memang mengagumi tokoh Nahdlatul Ulama, yang kemudian menjadi Presiden Indonesia keempat, yang dikenal sebagai penyokong keberagaman dan pembela minoritas itu.
Pandangan dan sepak terjang Gus Dur itulah yang ingin diteruskan Ngurah Agung di Bali. Ia bahkan pernah menjadi pengurus Nahdlatul Ulama dan bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa pada era Gus Dur dulu. 

Contoh 2:     Toleransi Antar Umat Beragama di Bali Patut Dicontoh
383035_256944374365171_256935407699401_732290_539036777_n.jpgBali sering disebut dengan Pulau Dewata atau Pulau Seribu Pura. Pulau yang mayoritas penduduknya memeluk agama Hindu yaitu hampir 90%. Sisanya penganut agama selain Hindu, seperti Islam, Kristen, dan Budha. Dan jumlah penganut agama Islam adalah terbesar kedua setelah Hindu di Bali.
Toleransi antarumat beragama di Bali tergolong tinggi. Sangat jarang terdengar adanya bentrok antar agama di Pulau Dewata ini. Semua masyarakatnya hidup dengan damai walaupun memiliki adat daerah yang berbeda-beda. Dalam ajaran Hindu ada asas Tat Twam Asi yang berarti aku adalah kamu dan kamu adalah aku. Masyarakat Hindu tetap menghormati umat Muslim yang sedang berpuasa. Tidak hanya umat Hindu, masyarakat Bali yang beragama Kristen, Katolik, maupun Budha juga menghormati umat Muslim yang berpuasa. Begitupun sebaliknya, masyarakat Muslim juga menghormati pemeluk agama lain yang tidak berpuasa dengan tidak memrotes pemeluk agama lain yang makan dan minum.
Tidak sedikit mesjid yang letaknya berdampingan dengan pura, gereja, ataupun wihara. Walaupun demikian, kerukunan antarumat beragama tetap terjalin baik di Bali. Terlebih lagi saat puasa, contoh lainnya adalah perayaan Hari Raya Nyepi pada Maret lalu yang bertepatan pada hari Jumat, dimana umat Muslim wajib menunaikan ibadah sholat Jumat. Umat Muslim tetap diijinkan menjalankan kewajibannya ke mesjid, bahkan dikawal oleh para pecalang adat. Umat Muslimpun juga menghormati umat Hindu yang sedang menjalankan Catur Brata Penyepian dengan tidak menggunakan pengeras suara di mesjid.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar