MAKALAH
MANAJEMEN PEMASARAN
MERANCANG
STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA
Disusun
Oleh:
Rani
Diah Septi Astuti 43113210022
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
MERCU BUANA
2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
sehingga penulis dapat meneyelesaikan tugas Manajemen Pemasaran dengan judul “Merancang Strategi dan Program Penetapan Harga” ini
tepat waktu.
Tujuan dari penyusunanmakalah dengan
judul “Merancang Strategi dan Program
Penetapan Harga” ini adalah untuk
memenuhi tugas Manajemen Pemasaran yang telah diberikan demi tercapainya tujuan
pembelajaran yang direncanakan.
Penulis mengucapkan terimakasih
kepada dosen pembimbing mata kuliah manajemen pemasaran Dr. Achmad Hidayat
Sutawijaya, SE., M.Com., M.Phil yang telah memberikan arahan dalam penyusunan
makalah ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Maka
dari itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
tersusunnya makalah yang lebih baik selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Terimakasih.
Bekasi,
28 November 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..2
DAFTAR ISI …………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang …………………………………………………………..5
1.2
Rumusan Masalah …………………………………………………………..5
1.3
Tujuan Penulisan …………………………………………………………..5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Memahami
Penetapan Harga ……………………………………...…...6
2.1.1 Lingkungan
Penetapan Harga yang Berubah ......…………...….6
2.1.2 Bagaimana
Perusahaan Menetapkan Harga …………………..7
2.1.3 Psikologi
Konusmen ………………………………………..…7
2.2 Menetapkan
Harga ………………………………………………………..…7
2.2.1 Langkah
1: Memilih Tujuan Penetapn Harga ……………….….8
2.2.2 Langkah
2: Menentukan Perminatan ……………………….….8
2.2.3 Langkah
3: Memperkirakan Biaya …………………………..8
2.2.4 Langkah
4: Menganalisis Biaya, Harga, dan Penawaran Asing .….9
2.2.5 Langkah
5: Memilih Metode Penetapan Harga ………………..…9
2.2.6 Langkah
6: Memilih Harga Akhir …………………………………10
2.3 Menyesuaikan
Harga ……………………………………………....…10
2.3.1 Penetapan
Harga Geografis (Tunai, Pertukaran, Barter) ………....11
2.3.2 Diskon
Harga dan Insentif ………………………………………....11
2.3.3 Penetapan
Harga Promosi ………………………………………....11
2.3.4 Penetapan
Harga Terdiferensiasi ………………………………....12
2.4 Memulai
dan Merespons Perubahan Harga ………………………....12
2.4.1 Memulai
Penurunan Harga ………………………………....12
2.4.2 Memulai
Kenaikan Harga …………………………………13
2.4.3 Merespons
Perubahan Harga Pesaing …………………………14
2.5 Contoh
Kasus ………………………………………………………....14
2.6
Tanggapan Kasus …………………………………………………………14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………15
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Harga adalah salah satu elemen
bauran pemasaran yang menghasilkan pendpaatan; elemen lain menghasilkan biaya.
Mungkin harga adalah elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan;
fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak waktu.
Harga juga mengomunikasikan positioning nilai yang dimaksudkan dari produk atau
merk perusahaan ke pasar. Produk yang dirancang dan dipasarkan dengan baik akan
menghasilkan laba yang besar.
Keputusan penetapan harga jelas
merupakann keputusan yang kompleks dan sulit,dan banyak pemasar mengabaikan
strategi penetapan harga mereka. Pemasar holistic harus memperhitungkan banyak faktor
dalam mengambil keputusan penetapan harga—perusahaan, pelanggan, pesaing, dan
lingkungan pemasaran. Keputusan penetapan harga harus konsisten dengan strategi
pemasaran perusahaan dan pasar sasaran serta positioning mereknya.
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Bgaimana konsumen memproses dan
mengevaluasi harga?
2.
Bagaimana peusahaan harus menetapkan
harga pada mulanya untuk produk dan jasa?
3.
Bagaimana perusahaan harus menyesuaikan
harga untuk memenuhi berbagai keadaan dan peluang?
4.
Kapan perusahaan harus melakukan
perubahan harga?
5.
Bagaimana perusahaan harus merespons
perubahan harga pesaing?
1.3
Tujuan
Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas Manajemen Pemasaran yang telah diberikan demi
tercapainya tujuan pembelajaran yang direncanakan yaitu memahami materi
perencanaan strategi dan program penetapan harga agar dapat mengimplementasikan
dalam dunia bisnis yang sebenarnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Memahami Penetapan Harga
Harga
bukan hanya angka-angka di label harga. Harga mempunyai banyak bentuk dan
melaksanakan banyak fungsi. Harga juga terdiri dari banyak komponen.
Sepanjang sejarah,
harga ditetapkan melalui negoisasi antara penjual dan pembeli. Tawar menawar masih
sering dilakukan di beberapa bidang. Menetapkan suatu harga untuk semua pembeli
adalah ide yang relative modern yang timbul bersama perkembangan perdagangan
eceran skala besar pada akhir abad kesembilanbelas. F.W. Woolworth, Tiffany and
Co., John Wanamaker, dan lainnya mengiklankan “ kebijakan satu harga yang
ketat," karena merka menjual begitu banyak barang dan mengawasi begitu
banyak tawaran.
Dulu
harga beroperasi sebagai determinan utama pilihan pembeli. Konsumen dan agen
pembelian mempunyai lebih banyak akses pada inofrmasi harga dan diskon.
Konsumen dan pengecer saling menkan untuk menurunkan harga. Hasilnya adalah
pasar yang ditentukan karakteristiknya oleh diskon besar-besaran dan promosi
penjualan.
2.1.1 Lingkungan Penetapan Harga yang
Berubah
Dalam
tahun-tahun terakhir, banyak perusahaan melawan kecenderungan harga rendah dan
berhasil mendorong konsumen membeli produk dan jasa yang lebih mahal dengan
menggabungkan formulasi produk unik yang melibatkan kampanye pemasaran. Bahkan
produk dalam kategori swalayan yang sangat kompetitif dapat menikmati kenaikan
harga untuk penawaran baru yang tepat.
Saat
ini internet juga mempunyai andil membalik tren penetapan harga tetap. Seperti
yang dinyatakan salah satu peneliti industry, “Kita bergerak kea rah ekonomi
yang sangat canggih. Ini semacam perlombaan antara teknologi pedagang dan
teknologi konsumen.”
Berikut ini adalah
daftar pendek tentang bagaimanaa internet memungkinkan pembeli dan penjual
untuk saling mendiskriminasi:
Pembeli
bisa:
-
Mendapatkan perbandingan harga secara
langsung dari ratusan pemasok.
-
Menyebutkan harga mereka dan berusaha
membuatnya dipenuhi penjual.
-
Mendapatkan produk secara gratis.
Penjual dapat:
-
Mengamati perilaku pelanggan dan
menghantarkan penawaran kepada perorangan.
-
Memberikan akses untuk harga khusus
kepada pelanggan tertentu.
-
Mengasosiasikan harga di lelang dan
bursa online.
2.1.2 Bagaimana Perusahaan Menetapkan Harga
Perusahaan
melakukan penetapan harga dengan berbagai cara. Di perusahaan besar, penetapan
harga ditangni oleh manajer divisi dan manajer lini produk. Bahkan manajemen
puncak menetapkan tujuan dan kebijakan penetapan harga umum dan sering
menyetujui harga yang diajukan oleh tingkat manajemen yang lebih rendah. Dalam
industri dimana penetapan harga menjadi faktor kunci, perusahaan sering
membentuk departemen penetappan harga untuk membantu departemen lain dalam
menetapkan harga yang tepat. Departemen ini melapor ke departemen pemasaran,
departemen keuangan, atau manajemen puncak. Departemen lain yang mempengaruhi
penetapan harga meliputi manajer penjualan, manajer produksi, manajer keuangan,
dan akuntan.
2.1.3 Psikologi Konusmen
Banyak
ekonom mengasumsikan bahwa konsumen adalah “penerima harga” dan menerima harga
pada “nilai muka” atau sesuai yang diberikan. Pemasar menyadari bahwa konsumen
sering memproses informasi secara
aktif,menerjemahkan harga berdasarkan pengetahuan mereka dari pengalaman
pembelian sebelumnya, komunikasi formal, komunikasi informal, titik pembelian
atau sumber daya online, atau faktor lainnya.
Keputusan pembelian
didasarkan pada bagaimana konsumen menganggap harga dan berapa harga actual
saat ini yang mereka pertimbangkan, bukan harga yang dinyatakan pemasar.
Bagaimana konsumen
sampai pada persepsi harga mereka adalah prioritas pemasaran yang penting.
Berikut yang harus dipertimbankan tiga topic kunci yaitu harga referensi,
asumsi harga—kualiitas, dan akhiran harga.
2.2 Menetapkan Harga
Perusahaan
harus menetapkan harga pada saat pertama kali mereka mengembangkan produk baru,
ketika perusahaan memperkenalkan produk regulernya ke saluran distribusi atau
kategori geografis baru, dan ketika perusahaan memasukan penawaran pekerjaan
kontrak baru. Perusahaan harus memutuskan dimana perusahaan akan memutuskan di mana
perusahaan akan memposisikan produknya berdasarkan kualitas dan harga.
Konsumen sering mengurutkan peringkat merek
berdasarkan kelompok harga dalam suatu kategori.
Berikut langkah-langkah
dalam menentukan kebujakan penetapan harga:
2.2.1 Langkah 1: Memilih Tujuan Penetapn
Harga
Mula-mula
perusahaan memutuskan dimana perusahaan ingin memposisikan penawaran pasarnya.
Semakin jelas tujuan perusahaan, semakin mudah perusahaan menetapkan harga.
Lima tujuan utama adalah: Kemampuan brtahan, laba saat ini maksimum, pangsa
pasar maksimum, pmerahan pasar maksimum, dan kepemimpinan kualitas produk.
2.2.2 Langkah 2: Menentukan Perminatan
Setiap
harga akan mengarah ke tingkat permitaan yang berbeda dank arena itu akan
memiliki berbagai dampak pada tujuan pemasaran perusahaan. Pada kasus normal
harga dan permintaan berhubungan terbalik yaitu semakin tinggi harga, semakin
rendah permintaan. Dalam kasus barang-barang bergengsi, kurva permintaa kadang
bergerak naik. Sebuah perusahaan parfum menaikan harganya dan menjual lebih
banyak parfum alih-alih lebih sedikit. Kadang konsumen menerima harga mahal
untuk mengindikasikan produk yang lebih baik. Meskipun demikian, jika harga
terlalu tinggi, tingkat permintaan mungkin turun.
Beberapa
hal yang harus diperhatkan yaitu sensitivitas harga, memperkirakan kurva
permintaan, dan elastisitas harga permintaan.
2.2.3 Langkah 3: Memperkirakan Biaya
Permintaan
menetapkan batas atas harga yang dapat dikenakan perusahaan untuk produknya.
Biaya menetapkan batas bawah. Perusahaan ingin mengenakan harga yang dapat
menutupi biaya memproduksi, mendistribusikan dan menjual produk, termasuk
tingkat pengembalian yang wajar untuk usaha dan resikonya. Tetapi ketika
perusahaan menetapkan harga produk yang dapat menutupi biaya penuh mereka,
profitbilitas tidak selalu menjadi hasil akhirnya. Yang harus diperhitungkan
dalam memperkirakan biaya antara lain: jenis-jenis biaya dan tingkat
produksinya, produksi terakumulasi, dan kalkulasi biaya target.
2.2.4 Langkah 4: Menganalisis Biaya, Harga,
dan Penawaran Asing
Dalam
kisaan kemungkinan harga yang ditentukan oleh permintaan pasardan biaya
perusahaan, perusahaan harus memperhitungkan biaya, harga,dan kemungkinan
reaksi harga pesaing. Mula-mula perusahaan harus mempertimbangkan harga pesaing
terdekat. Jika penawaran peursahaan mengandung fitur-fitur yang tidak
ditawarkan oleh pesaing terdekat, perusahaan harus mengevaluasi nilai mereka
bagi pelanggan dan menambahkan nilai itu ke harga pesaing. Jika penawaran
pesaing mengandung fitur-fitur yang tidak ditawarkan oleh perusahaan,
perusahaan harus mengurangi nilai mereka dari harga perusahaan. Sekarang
perusahaan dapat memutuskan apakah perusahaan dpaat mengenakan lebih banyak,
sma, atau kurang dari pesaing.
Pengenalan
harga baru atau perubahan harga lama dapat memprovokasi respons dari
pelanggan, pesaing, distributor, pemasok
dan bahkan pemerintah.
Bagaimana perusahaan
dapat mengantisipasi reaksi pesaing? Salah satu cara adalah mengasumsikan
pesaing bereaksi dalam cara standar terhadap harga yang ditetapkan atau diubah.
Cara lain adalah mengasumsikan pesaing memperlakukan setiap perbedaan atau perubahan harga sebagai
tantangan baru dan bereaksi menurut kepentingan pribadinya pada saat itu.
Masalahnya
rumit karena pesaing dapat menginterpretasi berbeda pada penurunan atau
pemotongan harga: bahwa perusahaan
berusaha mencuri pasar, perusahaan mempunyai kinerja yang buruk dan berusaha
mendorong penjualannya, atau perusahaan menginginkan keseluruhan industry
mengurangi harga untuk merangsang total permintaan.
2.2.5 Langkah 5: Memilih Metode Penetapan
Harga
Berdasarkan
jadwal permintaan pelanggan, fungsi biaya, dan harga pesaing, kini perusahaan
siap memilih harga. Merangkum tiga pertmbangan utama dalam penetapan harga
antara lain biaya menetapkan batas bawah untuk harga/ Harga pesaing dan harga
produk memberikan titik orientasi. Perusahaan memilih metode penetapan
harga yang mencakup satu atau lebih dari
tiga pertimbangan ini: penetapan harga markup, penetapan harga tingkat
pengembalian sasaran, penetapan harga nilai anggapan,penetapan harga nilai,
penetapan harga going-rate, dan penetapan harga jenis lelang.
§ Penetapan harga markup. Metode
penetapan harga paling mendasar adalah menambah markup standar ke biaya produk.
§ Penetapan harga tingkat
pengembalian sasaran. Perusahaan menentukan harga yang akan
menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi sasarannya (ROI).
§ Penetapan harga nilai anggapan.
Nilai anggapan terdiri dari beberapa elemen, seperti citra pembeli akan kinerja
produk,kemampuan penghantaran dari saluran, kualitas jaminan, dukungan
pelanggan, dan atribuut yang kurang dominan seperti reputasi
pemasok,keterpercayaan dan harga diri.
§ Penetapan harga nilai.
Penetapan harga nilai bukan masalah menetapkan harga murah saja, tapi juga
masalah merekayasa ulang operai perusahaan agar menjadi produsen biaya murah
tanpa mengorbankan kualitas, untuk menarik sejumlah besar pelanggan yang sadar nilai.
§ Penetapan harga going-rate. Perusahaan
mendasarkan sebagian besar harganya pada harga pesaing, mengenakan harga yang
sama, lebih mahal, atau lebih murah dibandingkan harga pesaing utama.
§ Penetapan harga jenis lelang. Saalah
satu tujuan utama dari lelang adalah membuang persediaan berlebih atau barang
bekas. Perusahaan harus menyadari tiga jenis lelang yang utama: Lelang Inggris
(tawaran meningkat), Lelabg Belanda (tawaran menurun), Lelang tender tutup.
2.2.6 Langkah 6: Memilih Harga Akhir
Meteode
penetapan harga mempersempit kisaran dari mana perusahaan harus memilih harga
akhirnya. Dalam memilih harga itu, prusahaan harus mempertimbangkan
faktor-faktor tambahan, termasuk dampak
kegiatan pemasaran lain, kebijakan
penetapan harga perusahaan, penetapan harga berbagi keuntungan dan resiko, dan
dampak harga pada pihak lain.
2.3 Menyesuaikan Harga
Perusahaan
biasanya tidak menetapkan satu harga, tetapi mengembangkan struktur penetapan
harga yang merefleksikan variasi dalam permintaan dan biaya secara geografis,
kebutuhan segmen pasar, waktu pembelian, tingkat pemesanan, frekuensi
pengiriman, garansi, kontrak layanan dan faktor lainnya. Disini kita akan
mengamati beberapa strategi penyesuaian harga:
2.3.1 Penetapan Harga Geografis (Tunai,
Pertukaran, Barter)
Dalam
penetapan harga secara geografis, perusahaan memutuskan bagaimana memberi harga
kepada produknya untuk konsumen yang berbeda lokasi dan Negara yang berbeda.
Apakah perusahaan harus
mengenakan harga yang lebih tinggi untuk konsumen yang lebih jauh untuk
menutupi biaya pengiriman yang lebih tinggi, atau harga yang lebih rendah untuk
memenangkan bisnis tambahan? Bagaimana mereka mengelola nilai tukar dan
penguatan dari nilai berrbagai mata uang?
Banyak
pembeli ingin menawarkan barang lain sebagai pembayaran, suatu tindakan yang
dikenal sebagai pertukaran dagang. Perusahaan Amerika sering kali terpaksa
melakukan pertukaran bila mereka menginginkan bisnis. Pertukaran itu dapat
terjadi dalam beberapa bentuk:
- barter
- persetujuan
kompensasi
- pengaturan pembelian
kembali
- Offset
2.3.2 Diskon Harga dan Insentif
Sebagian
besar perusahaan akan menyesuaikan harga mereka dan memberikan diskon dan
insetif untuk pembayaran dini, pembelian volume, dan pembelian di luar musim.
Ada beberapa macam diskon: Diskon kuantitas, Diskon Fungsional, Diskon Musiman.
Perusahaan
harus melakukannya dengan cermat atau menemukan laba mereka lebih rendah
daripada yang direncanakan.
2.3.3 Penetapan Harga Promosi
Perusahaan
dapat menggunakan beberapa teknik
penetapan harga untuk merangsang pembelian dini:
- Penetapan harga
pemimpin kerugian (loss-leader)
- Penetapan harga acara
khusus
- Rabat tunai
- Pembiayaan berbunga
rendah
- Jangka waktu
pembayaran yang lebih panjang
- Jaminan dan kontrak
jasa
- Diskon psikologis
2.3.4 Penetapan Harga Terdiferensiasi
Perusahaan
sering menyesuaikan harga dasar mereka untuk mengakomodasi prbedaan pelanggan,
produk, lokasi, dan seterusnya.
Duskriminasi
harga terjadi ketika perusahaan menjual produk atau jasa
dengan dua harga atau lebih yang tidak mencerminkan perbedaan proporsional
dalam biaya. Dalam diskriminasiharga tingkat pertama, penjual menggunakan
harga terpisah kepada setiap pelanggan
tergantung pada intensitas permintaannya.
Dalam diskriminasi
harga tingkat kedua, penjual mengenakan harga yang tidak terlalu mahal kepada
pembeli yang membeli volume yang lebih besar. Dalam diskriminasi harga tingkat
ketiga, penjual mengenakan jumlah yang berbeda terhadap berbagai kelas pembeli,
seperti dalam kasus berikut:
- Penetapan harga
segmen pelanggan
- Penetapan harga
bentuk produk
- Penetapan harga citra
- Penetapan harga
saluran
- Penetapan harga
lokasi
- Penetapan harga waktu
2.4 Memulai dan Merespons Perubahan Harga
Perusahaan
sering kali harus menurunkan atau menaikan harga.
2.4.1 Memulai Penurunan Harga
Beberapa keadaan bisa
menyebabkan perusahaan menurunkan harga. Diantara keadaan tersebuat adalah: Kapasitas pabrik berlebih, dan usaha mendominasi pasar dengan harga murah.
Meskipun demikian,
penurunan harga untuk mempertahankan pelanggan atau mengalahkan pesaing sering
mendorong pelanggan menuntut konsesi harga dan melatih wiraniaga untuk
menawarkannya. Strategi penurunan harga bisa menyebabkan kemungkinan jebakan
lainnya:
·
Jebakan
kualitas rendah . Konsumen mengasumsikan kualitas yang
rendah.
·
Jebakan
pangsa pasar yang rentan. Harga murah membeli pangsa pasar
tetapi bukan loyalitas pasar. Pelanggan yang sama akan beralih ke perusahaan
harga murah lainnya yang dating.
·
Jebakan
saku tipis. Pesaing harga tertinggi menandingi
harga murah tetapi mempunyai kekuatan bertahan yang lebih lama karena memiliki
cadangan kas yang lebih banyak.
·
Jebakan
perang harga. Pesaing merespons dengan
menurunkana harga mereka lebih lanjut,
memicu perang harga.
Pelanggan
sering menanyakan motivasi dibalik perubahan harga. Mereka mungkin
mengasumsikan produk itu akan digantikan dengan model baru; produk itu cacat
dan tidak terjual dengan baik; perusahaan berada dalam masalah keuangan; harga
akan turun lebih jauh; atau kualitas berkurang; perusahaan harus mengamati
atribusi ini dengan seksama.
2.4.2 Memulai Kenaikan Harga
Peningkatan
harga yang berhasil bisa menghsilkan laba yang cukup besar.
Kedaan utama yang
mendorong kenaikan harga adalah inflasi
biaya. Kenakan biaya yang tidak sesuai dengan keuntungan produktivitas
membuat marjin laba menurun dan membuat perusahaan melakukan kenaikan harga
secara regular. Perusahaan sering menaikan harga mereka melebihi peningkatan
biaya, untuk mengantisipasi inflasi
lebih lanjut atau pengendalian harga pemerintah, dalam praktik disebut penetapan harga antisipatif (anticipatory
pricing).
Faktor
lain yang menyebabkan kenaikan harga adalah kelebihan permintaan. Ketika
perusahaan tidakdapat memasok semua pelanggannya, perusahaan dapat menaikan
harganya, mengurangi pasokan ke pelanggan, atau keduanya. Harga dapat dinaikan
dengan cara berikut:
§ Penetapan harga kutipan tertunda (delayed
quotation)
Perusahaan tidak
menetapkan harga akhir sampai produk selesai atau dihantarkan. Penetapan harga
ini umum dalam industry dengan waktu jeda produksi yang panjang. Contohnya
kontruksi industry dan peralatan berat.
§ Klausa peningkatan harga (escalator
clause)
Perusahaan mengharuskan
pelanggan membayar harga saat ini dan semua atau sebagian kenaikan inflasi yang
terjadi sebelum pengiriman.
§ Penguraian
Perusahaan
mempertahankan harganya tapi menghilangkan atau menetapkan secara terpisah untuk
satu elemen atau lebih yang menjadi bagian penawaran sebelumnya, seperti
pengiriman atau instalasi gratis.
§ Pengurangan diskon
Perusahaan
mengintruksikan wiraniaganya untuk tidak menawarkan diskon tunai normal dan
diskon kuantitas.
2.4.3 Merespons Perubahan Harga Pesaing
Bagaimana
perusahaan harus merespon penurunan harga yang dilakukan oleh pesaing?
Umumnya, respons terbaik bervariasi sesuai situasi.
Perusahaan harus mempertimbangkan tahap
produk dalam daur hidup, arti pentingnya dalam portofolio perusahaan, maksud
dan sumber daya pesaing, harga dan sensitivitas kualitas pasar, dan peluang
alternative perusahaan.
Dalam
pasar yang dicirikan dengan homogenitas produk yang tinggi, perusahaan dapat
mencari cara untuk meningkatkan produk tambahannya. Jika perusahaan tidak dapat
menemukannya,perusahaan mungkin harus memenuhi pengurangan harga. Jika pesaing
menaikan harganya di pasar produk homogeny, perusahaan lain mungkin tidak akan
menandinginya jika peningkatan itu tidak menguntungkan industri secara
keseluruhan. Kemudian pemimpin pasar akan menurunkan kembali peningkatan
tersebut.
2.5 Contoh Kasus
Jakarta, 17 September 2008 – Kinerja PT
Excelcomindo Pratama Tbk (XL) kembali mendapatkan pengakuan dari publik.
Kali ini, kinerja marketing XL yang mendapatkan penghargaan
atas kerja keras dan kreativitasnya. Majalah Marketing menganugerahkan
Marketing Award 2008 untuk kategori Best Innovation in Marketing dan Best
Campaign in Marketing kepada XL
Kategori Best Innovative in Marketing
diserahkan kepada perusahaan yang dinilai berhasil menerapkan inovasi dalam
strategi marketing. Inovasi yang pernah dilakukan XL dan
dinilai sukses antara lain dalam menerapkan tarif Rp 1/detik dan Rp 600 sampai
puaaasss. Sementara itu, kategori Best Campaigne in Marketing didedikasikan
bagi perusahaan yang kreatif dan berhasil dalam menjalankan program kampanye
yang merupakan bagian dari aktivitas marketing. XL dinilai
berhasil dalam menerapkan viral marketing untuk kampanye Xplor
Rp1/detik.
2.6
Tanggapan Kasus
XL
mengubah pandangan orang tentang harga yang dibandrol terlalu mahal untuk tiap
produknya sehingga kini XL selalu menawarkan tarif yang jauh lebih terjangkau
daripada tarif-tarif sebelumnya.
Keinginan
konsumen untuk mendapatkan kepuasan pelayanan yang baik dari XL membuat
perusahaan ini mengubah citra mahalnya menjadi terjangkau dan lebih gaul. Gaul
di sini XL bisa digunakan oleh semua kalangan tidak hanya untuk anak muda saja
namun juga untuk orang dewasa dan anak-anak. Segmentasi pasar yang memilih target
untuk semua kalangan ternyata lebih efektif daripada hanya memberikan peluang
pasar untuk kalangan tertentu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada
akhirnya, perencanaan strategi dan program penetapan harga merupakan hal yang
penting bagi setiap perusahaan untuk menghadapi pesaing ataupun untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan pasar agar dapat bertahan. Penetapan harga
merupakan salah satu hal penting dalam elemen bauran pemasaran. Perusahaan
memutuskan dimana produk atau jasanya akan diposisikan berdasarkan kualitas dan
harga dengan menetapkan harga melalui metode-metode yang sesuai dengan tujuan
perusahaan. Perusahaan akan merespon perubahan harga dengan mengubah strategi
penetapan harga melihat pada beberapa hal, salah satunya daur hidup dari suatu
produk atau jasa.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler,
Philip.,Keller, Kevin Lane. 2009.Manajemen
Pemasaran, Edisi Ketiga Belas.Jakarta:Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar