Aku Baik. Dia Baik. Semua Baik.
Sudah cukupkah?
kita semua punya peran di dunia ini, bagi diri kita sendiri, bagi keluarga, teman, lingkungan masyarakat, Indonesia, bahkan dunia.
Sebutkan saja satu per satu sampai halaman A4 itu penuh.
Kita semua punya lebih dari satu peran. Dan, sudah cukup baikkah kita menjalankan peran-peran kita.
Aku, bukan kamu. Kita berbeda pun begitu peran kita.
Aku punya peranku, kamu dengan peranmu.
Aku dengan caraku, kamu punya caramu.
Tapi siapa yang baik, cukup baik, paling baik?
Berkaca sajalah... Tak usah pandang sana sini untuk membandingkan peran kita masing-masing.
Disini, #tunjuk hati (sebutan kaprah untuk jantung)
Ada Allah Yang Maha Adil menilai dan Maha Mengetahui siapa hamba-Nya yang baik.
Tugas kita hanya one and only mencoba. Just keep trying..
Mencoba menjadi lebih baik, dan terus lebih baik dari yang lalu. Atau hanya diam dan tak mendapat pembelajaran apapun. Dan mungkin terlalu sombong untuk melihat ke masa lalu untuk mengakui kesalahan dan memperbaiki "kini" yang telah berbeda.
Atau tidak? Kita hanya menjadi robot yang mengucap salam setiap pagi dengan cara yang sama, dengan nada yang sama, tanpa koreksi. Disitulah kita menjadi bodoh dan merugi.
Dan disitulah seharusnya kita sadar untuk MERASA CUKUP itu hanya untuk mereka yang "kurang".
karena merasa sudah cukup baik adalah untuk mereka yang tinggi hati dan tak mau memperbaiki diri menjadi lebih baik.
MenyelabelajarUTS